Botol Terakhir
Cerpen
Kutipan Cerpen Botol Terakhir
Karya sadewo_ak
Baca selengkapnya di Penakota.id
Hidup terkadang tidak memberimu pilihan, beberapa orang menyebutnya takdir dan beberapa lagi menyebutnya kesialan. Aku golongan yang kedua. Kesialan itu semakin menemukan bentuknya, tatkala ia menempatkamu dalam situasi yang sama sekali tidak kau inginkan, seperti kecolongan, sakit mendadak, mati mendadak atau yang paling lucu: diselingkuhi mendadak. Percayalah, aku tidak ingin menuliskan yang terakhir. Kenapa orang yang selingkuh selalu memilih untuk tetap selingkuh padahal ia mempunyai pilihan yang sebaliknya? dan kenapa korban perselingkuhan tidak punya pilihan yang serupa?
~
Mataku mulai berkaca
Beberapa bayangan muncul:
Wajah yang berlipat-lipat
Mengecil dan mengembang
Lalu jatuh bersama bulir air
Pada botol-botol bir dingin
~
Kau sudah pernah nonton The Truman Show? Sungguh, sesekali kau harus menyempatkan diri untuk menontonnya. Dapatkah kau membayangkan hidup di dalam sebuah reality show yang menjadikanmu kelinci percobaan? coba bayangkan keseruannya.
O iya, namaku Joni: Seorang penulis cerita-cerita lucu, berkacamata, mapan, dan tidak jelek-jelak amat. Dan satu lagi, korban perselingkuhan. Tiga hari yang lewat aku baru saja diselingkuhi. Pelakunya adalah pacarku dan pacar barunya. Tiga hari yang lewat, pacarku meninggalkanku dengan dalih yang biasa-biasa saja: aku terlalu baik, begitu katanya. Sewaktu mendengar dalih receh itu, aku muntab dan kehabisan akal, meskipun aku tidak tahu bagian mana yang paling membuatku muntab, dalih receh, perginya pacarku, pacar barunya pacarku, atau akumulasi dari ketiganya. Perdebatan itu berakhir ketika seorang laki-laki datang menjemputnya. Kalau memang laki-laki itu adalah pacar barunya, dalih receh itu memang benar adanya.
~
Muntahan buih meluap
Melaknat semua
Dengan putus asa dan sebal
Megap-megap aku berucap:
“Mantap”
~
Sekilas, laki-laki itu mirip tuyul: botak, kurus, dan tidak terlalu tinggi, ditambah dengan beberapa bagian tubuhnya yang terasa kurang proporsional. Aku menemukan beberapa ciri tuyul dalam dirinya, sama persis dengan yang aku baca dari majalah misteri yang sering dibeli temanku. Sebagai selingan, sampai saat ini aku tidak tahu kenapa teman satu kos ku sangat senang membeli majalah misteri, aku menduga-duga barangkali ia sedang mencari pesugihan atau yang paling geli: dia kurang puas dengan ukuran batangnya. Kelak, di lain kesempatan akan kuceritakan padamu alasannya.
Semenjak peristiwa perselingkuhan itu terjadi, aku jadi lebih sering ke bar, ngebir. Percaya atau tidak, menenggak sebotol bir dingin bisa mengingatkanmu bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini berumur singkat. Petuah ini aku dapat dari Bona, bartender yang selalu sukarela menjadi tempat sampahku. Petuahnya ampuh, setidaknya sampai hari ini. Bar, bir, dan bona adalah tiga dari lima hal yang menurutku harus diabadikan, selain itu, dua sisanya adalah JAV serta politikus-politikus lucu.
~
Satu botol terakhir datang:
“Cukup untuk malam ini!”
“Ah tahi.”
~
(Beberapa bait yang terpisah dan singkat-singkat itu adalah penggalan dari puisi saya yang pertama kali terbit di blog pribadi dengan judul yang sama)
17 Oct 2017 21:10
260
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: