Hanya belum terbiasa oleh kehadirannya
Mengingatkanku pada seseorang pikirku
Kau hanya melakukan yang semestinya
Mengapa aku hanyut dalam suasana?
Ku tepis segala rasa itu
Aku sungguh tak ingin menikmati waktu
Agar tak segera berlalu
Keingintahuanku justru menjadi jurang untukku
Membuatku semakin terjebak dalam rongga rasa
Aku benci senyummu yang terukir manis
Sikapmu yang tenang sungguh menghangatkanku
Namun seperti ada dinding yang kau bangun kokoh
Tak tersentuh dan misterius
Hingga beraninya aku menyebut namamu dalam doa
Bolehkah kusebut namamu dalam doaku?
Maaf jika aku lancang
Hanya itu yang dapat kulakukan
Berharap semesta mengabulkan
Segala harapan yang mungkin kubendung sendirian
Perihal masa depan
Kuharap kami bertemu lagi suatu hari nanti
Bukan hanya sekedar seseorang yang singgah
Namun selalu menemani dalam hidupku
Ingin kulukiskan hari-hari nanti kami bersama
Tak hanya sekedar sketsa wajahmu
Seperti pintamu saat itu
- Oktober 2019