Kini masih di salah langkah .
Pada ruang tak menjumpai arah.
Tersesat dan tersendat diantara puing-puing harapan yang tak kunjung sampai menuju rumah.
Tentang apa, entah.
Sebuah peran begitu gemar bersembunyi dan menghilang.
Dunia bukan lagi tempat yang nyaman untuk bisa menikmati tenang.
Terkecuali ketika semua dikiblatkan pada Tuhan dan mengutamakan sembahyang.
Percuma jua bila akhirnya angan-angan menguasai dan memenjarai.
Bila masa melawan dan memerangi.
Ketika usia telah kandas dan waktu tak lagi sudi pula peduli.
Kisah penantian menemui garis usai saat tubuh kembali memeluk bumi.
sr.