Kutipan Cerpen
secangkir sendu arabica
Karya
sanjayapandhukl
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Minggu pagi lonceng berbunyi menandakan suara bahwa umat katholik untuk beribadah , namun diriku memilih untuk masih memadu kasih dengan selimut dan guling dengan mesra. Bagaimana tidak mimpi semalam yang membuat aku masih betah dengan tidurku, mimpi yang membuat aku lupa bahwa ini adalah hari minggu, mimpi yang mewakili rinduku terhadap seorang wanita, dimana dia sudah jauh nan disana pergi dengan sejuta pertanyaan yang berbalut dengan cerita yang sudah aku buat di hidupnya.
28 November
"Hey" , sahutku di tengah rintik hujan kota pinggiran Semarang.
"Iya akhirnya kita ketemu", balas wanita yang hanya biasanya aku tau secara virtual. In namanya.
Kalimat basa-basi yang mengawali pertemuan kami hingga candaan ala pemain teater dengan bahasa yang tinggi dengan segala maksud di setiap frasa yang ada. Malam itu kami nikmati setiap tatapan mata entah disengaja ataupun tidak, hingga akhirnya cerita demi cerita melantun di mulut kami.
"ah sudah terlalu malam, balik yuk" , ajakku sesudah menyantap mie yang membuat kenangan 2 tahun lalu.
perjalanan menuju akhir pertemuan penuh dengan pemikiran yang serba salah, ya di sisi lain jiwa ini masih merindukan kesempatan moment ketika semua cerita di dengar dan mengerti isi dari kepala ini. Ya aku tak boleh egois aku harus bisa melihat dia bahagia, mencintai seseorang tak harus kamu beraamanya dengan status yang terikat. Cintailah dia sebagai mana kamu mencintai dirimu sebab dirimu. Aku melepasmu karena aku merelakanmu untuk bahagia, pertemuan ini hanyalah sedikit cerita dari hidupku untuk memelukmu dari jauh dan rindu yang hanya sebatas doa agar kamu selalu merasakan kenyamanan.
Selamat tinggal Semarang aku akan kembali saat kamu membutuhkanku.
Unduh teks untuk IG story