Don Juan
Cerpen
karya @sayyid
Kutipan Cerpen Don Juan
Karya sayyid
Baca selengkapnya di Penakota.id


Seorang anak muda, terpuruk, tak dianggap, jatuh cinta, dan pejuang. Feo, begitu teman-teman memanggil namanya dengan nada ejekan. Ia belajar di sekolah internasional yang di dominasi oleh anak-anak Spanyol, Feo satu dari sekian banyak anak kampung yang berkesempatan menimba ilmu di bangku sekolah tersebut. Sialnya, ia berteman dengan mereka yang menyandang gelar “Don”. Feo terlahir dari keluarga petani di kota kecil yang jauh dari pendidikan, satu-satunya anak yang sekolah hanyalah Feo. 



 Setiap kehidupan manusia akan menemukan jalan terjal yang tak bisa diabaikain, sebuah kepastian yang tak perlu diragukan. mereka akan terus berpetualang menelusuri waktu, mencari sesuatu yang mereka sebut sebagai jati diri. Mereka saling membagun prinsip, membuat dirinya seolah mempunyai sebuah pedoman kehidupan yang tak boleh dilanggar oleh dirinya sendiri. Dari prinsip-prinsip itu kemudian muncul dinamika baru pada kehidupannya, saling merasa asing satu dengan yang lain karena perbedaan prinsip. 


Pada suatu siang yang menjengkelkan, Feo harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah jatuh dalam balutan asmara yang penuh dengan ketidak mungkinan. Mencintai Dewi Ratna sang primadona pujaan para “don” di sekolahnya. Setiap kali Feo mencoba mendekati Dewi Ratna, ia harus berhadapan dengan para bangsawan muda sebagai kompetitornya. Dewi Ratna tahu, Feo adalah seseorang yang akan terus berjuang meski tahu ada perjuangan yang tak bisa dimenangkan. 


Feo sangat terkenal pandai melukis, keahlian tersebut sebenarnya menjadi daya tarik banyak perempuan menyukai Feo. Sialnya, kisah cintanya tak semulus lukisan yang ia buat. setiap ia berkencan dengan perempuan, mereka selalu meninggalkan Feo karena rupanya tak seindah jiwa seninya. Nasib nahas semakin Feo rasakan ketika tersebar berita kalau dia mirip dengan Pablo Picasso, seorang seniman, pelukis aliran kubisme asal Spanyol. Sering menjadikan perempuan sebagai sumber inspirasi, setiap perempuan selalu memberikan inspirasi yang berbeda-beda untuknya. Kemudian ia meraup keuntungan dari hasil lukisan tersebut, lebih parah lagi, ia sering gunta-ganti pasangan demi inspirasi dan materi.


Sejak saat itu, Feo dijuluki sebagai Don Juan ( Playboy ) di sekolahnya. Salah satu alasan yang membuat Dewi Ratna selalu menjauh saat didekati oleh Feo.

Feo punya prinsip bahwa perempuan yang tidak meminta apa-apa berhak mendapatkan segalanya. Feo sangat yakin Dewi Ratna adalah perempuan itu, dan segala cara harus dia lakukan demi mendapatkan cinta Dewi Ratna. Namun prisip itu bertentangan dengan prinsip lain yang teman-temannya terapkan. Bahwa perempuan baik hanya untuk laki-laki baik, dan laki-laki buruk hanya untuk perempuan buruk. Don Juan tidak pantas untuk Dewi Ratna. 


Pada suatu malam yang tak ada bintang, pada saat bulan bersembunyi di balik bayang-bayang matahari. Don Juan di atap rumah menatap langit gelap, sendiri, bersedih, dan berfikir. Tiba-tiba ia teringat pelajaran saat di kelas tentang seorang filsuf agung dan muridnya, Aristhotheles dan Alexander. Suatu hari, Aristhoteles sedang mengajar di kelas dan memberikan tantangan kepada murid-muridnya. Dia menggambar garis lurus dan bertanya kepada muridnya, siapa yang bisa membuat garis lebih pendek dari sang guru.


Satu persatu muridnya maju, menghadap papan tulis, dan memendekan garis yang telah gurunya buat dengan cara dihapus agar terlihat lebih pendek. Hampir semua murid melakukan hal tersebut. Sang guru menggelengkan kepala pertanda bahwa mereka telah salah. Alexander maju dengan pola pikir yang berbeda. Dia membuat garis yang lebih panjang, sehingga garis yang telah dibuat oleh gurunya itu terlihat lebih pendek. Aristhoteles pun tersenyum.


Opini public yang dibangun para ‘don’ bahwa Feo adalah laki-laki yang tidak memuliakan perempuan karena hanya mengambil keuntungan materi dan ide, membuat Dewi Ratna semakin ketakutan untuk mendekat. Fitnah itu tersebar semakin luas dari hari ke hari, bahkan ditempel di mading setiap lantai sekolah seperti poster buronan. Dalam waktu seminggu, Feo mendadak menjadi artis dengan peran antagonis. Mereka yang tidak menyukai Feo berhasil mengiring opini satu sekolah bahwa Feo adalah seniman terburuk. Kini, dia tidak diakui, terpuruk, sendiri, dan orang-orang mulai memanggilnya dengan nama baru, Don Juan. 


Feo hanya punya satu persen kesempatan untuk mendapatkan Dewi Ratna. Meski sangat kecil, Feo memaksimalkan kesempatan tersebut. Dia tak kehabisan akal, beberapa cara ia lakukan untuk membersihkan namanya, paling tidak bersih dihadapan Dewi Ratna. 


Pertama-tama, Feo menerapkan pelajaran tentang Aristhoteles dan Alexander saat dikelas. Membuat dirinya menjadi garis yang lebih panjang daripada garis yang dibuat oleh teman-temannya. Memendekan garis tanpa harus menghapus garis pesaing yang lain. Dia mulai tidak peduli dengan segala fitnah yang ditujukan untuk dirinya, berusaha bersaing dengan sehat tanpa cara-cara kotor, jahat, dan menghalalkan segara cara. Dalam persaingan tersebut, Feo memegang prinsip bahwa untuk mencapai suatu tujuan tidak perlu menjatuhkan kompetitornya.


Kedua, Feo menunjukan kepada Dewi Ratna bahwa dirinya bukan seorang Don Juan dengan cara memberikan lukisan hasil karyanya sendiri. Lukisan itu tentang seorang perempuan yang menggambarkan suasana pernikahan, seperti Les Noces de Pierrette karya Picasso tahun 1905-an. Artinya, Feo ingin menunjukan bahwa dia benar-benar mencintai Dewi Ratna. Lukisan itu ia bungkus dengan kertas coklat polos dan berukuran 2x1 m. ia menyimpannya di dalam lemari kelas, kemudian diberikan kepada Dewi Ratna saat kelas bubar dan sepi. 


Dewi Ratna tersenyum manja saat melihat lukisan mini tersebut, seolah mengerti makna dari karya Feo padahal tentu saja dia tidak mengerti sama sekali. Feo mulai berkeringat, gemetar, menunduk, tak bicara, tak berani menatap Dewi Ratna yang ayu. Kaget bukan kepalang, tiba-tiba Dewi Ratna melempar lukisan tersebut dengan keras ke papan tulis. Lukisan itu patah, hancur, tak berbentuk, seperti hati Feo pada suatu siang yang brengsek itu. 


Dewi Ratna berjalan menuju pintu keluar, meninggalkan Feo sendiri di dalam kelas. Dewi Ratna tersenyum sinis dan melihat kearah Feo dari pintu.


“ Sentot !!!! “ teriak Dewi Ratna.

Feo menengok.


“ Kamu tau kenapa mereka mengganti namamu menjadi Feo, ” Tanya Dewi Ratna, Feo menggelengkan kepala.


“ itu artinya kamu buruk rupa. Sesekali kamu harus belajar bahasa Spanyol. Feo itu ejekan buat kamu, artinya buruk rupa” jelas Dewi Ratna.


“ aku menyukai setiap lukisan yang kamu buat, bahkan yang aku hancurkan. Aku juga tidak menganggapmu sebagai Don Juan. Dengan rupa seperti itu bagaimana bisa kamu menjadi Don Juan. Aku juga tidak percaya kalau kamu yang mengambil keuntungan dari setiap perempuan yang dekat denganmu dulu. Justru kamu yang dimanfaatkan oleh mereka. Memintamu membuat lukisan yang bagus dan indah, kemudian mereka menjualnya, menghasilkan uang yang banyak lalu meninggalkanmu “


“ Kini, kamu punya julukan baru Sentot. Feo si Don Juan. Ha ha ha ha “ Dewi Ratna tertawa sinis.


“ barangkali kamu tidak punya cermin, nanti aku berikan kaca spion mobilku” 

Dewi Ratna pergi meninggalkan ruangan kelas. 


Sentot terpuruk, hancur, patah hati, dan putus asa. Barangkali masih ada kekuatan, ia akan berteriak dibawah jurang telinga Dewi Ratna , “JALANG!!!”. Namun, ia benar-benar sudah masuk kedalam jurang perasaan yang paling dalam. Tetap mencintai Dewi Ratwa meski itu adalah patah hati yang paling disengaja.















23 Nov 2020 15:03
147
Jl. Mercuri No.23, Pd. Ranji, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten 15412, Indonesia
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: