Tatkala harimu yang sibuk dan hariku yang gugup. Kita dipertemukan pada satu hari yang cukup.
Di mana ketika hujan datang, aku bisa berteduh dibawah kelopak matamu.
Bernaung pada balutan kasih sayang, bercerita pada bahu yang rapuh.
Do'amu adalah teduh, tempat bernaung aku ketika datang asa untuk berkeluh.
Di sebaris senyum mu aku berlabuh, dari bayangan laut yang keruh.
Waktunya aku untuk pulang, pada hatimu yang lapang.
Ketika mereka berjalan menuju rumahmu, yang patah bukanlah ranting, tapi hatiku.
Pada sebuah asa, aku berusaha
Seperti kunang-kunang di padang ilalang.