Kutipan Puisi
Sekian Merona
Karya
sidarmagautama
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Yang beranjak memandang jendela, kami kemari menceritakan apapun untuk kesekian kalinya
Sampai kami pun lupa bahwa jemari kaki beranjak dari tiang bendera
Yang semenjak itu memendam harga dua puluh lima ribu tiga ratus ttujuh belas rupiaj
Menjualnya dengan murah, tanda tangannya gumam
Yang tertampil di sana sudah lupa bahwa kami memajang almari biru itu
Terlihat sendu rupa, tertusuk tajam berhamburan tanah merah merona
Lusuh berduri untuk kembali yang kesekian kalinya
Kini tanda tanya menjelma manja di lingkaran setiap peristiwa
Mematung tertanam bagai tulisan di atas materai enam ribu berkilauan kaca
Yang terdengar juga menyelam sampai indah berbunyi suara lengking
Itulah bagaimana kami juga menjua
Hanya lima bendera berdarah untuk kesekial kali kalinya
Sekian itu yang terucap untuk orang-orang nestapa
Orang berbuah hujan,
Bukan tujuan berhujanan
Unduh teks untuk IG story