Pt.2
Udara dingin pegunungan selalu jadi teman
Secangkir teh hangat tanpa gula tersaji di meja ruang tengah
Samar lampu yang menerangi membuat suasana menjadi bersahabat
Koran yang dipegang bapak kini diletakkannya
Bersusul suara ibu yang datang dari bilik kamar
”Apa nggak capek, pak?” tanya ibu sambil berjalan mendekati bapak
”Ya sudah biasa toh, buk.” jawab bapak sebelum menyeruput teh tawar kesukaannya
”Tidak apa-apa, pak. Hidup memang harus berpeluh untuk menuai akhir yang abadi.”
Bersua yang hangat, bukan?
Sembari menikmati hidup tak lupa memaknai prosesnya pula
Benar yang diucap ibu
Hidup mesti berjuang, dan harus penuh pengorbanan
Hidup mesti berpetualang, untuk membuat cerita kelak di masa yang akan datang
Banyak hal yang tak kita ketahui, sebab itu ibu memberi pengertian sejak dini
Supaya tetap tahu dan tetap mau bertumbuh
Sebab, selamanya hidup adalah perjuangan yang nyata
Abadi dan kekal dalam memori yang terpatri
Olehmu, daku tetap hidup
Dan, olehmu pula daku terus bertahan.