Siapa yang akan mengira si sangar Miya Twins ternyata penyayang anak-anak anjing lucu? kejadiannya sebenarnya cukup tak masuk akal.
Tanggal lima oktober, yaitu tepat pada ulang tahun mereka,
Keduanya berencana memberi kado pada satu sama lain seperti tahun-tahun lainnya. Namun ada yang berbeda tahun ini, mereka berdua memberikan kado yang persis! Osamu memberikan Atsumu anak anjing berbulu hitam sedangkan Atsumu memberikan Osamu anak anjing berbulu putih.
Mata keduanya berbinar, Atsumu sempat menangis karena kebetulan yang tak disangka ini. Lucunya, mereka mengadopsi dari penangkaran yang sama tetapi hanya berbeda waktu.
Orang tua mereka tertawa kecil saat mereka berdebat kecil mengenai nama anjing mereka. Akhirnya mereka sepakat untuk memberi nama Miko untuk anjing Atsumu dan Milo untuk anjing Osamu.
Rumah mereka semakin hangat dengan gonggongan manis dari dua mahluk berekor itu. Atsumu akan lupa waktu jika sudah bermain dengan Miko dan Osamu akan memeluk Milo selama berjam-jam karena Milo suka dipeluk!
Atsumu benar-benar tak menyangka adiknya akan memberikan hadiah yang sama persis seperti yang ia berikan karena mereka berdua benar-benar tak bicara selama tiga hari sebelum hari ulang tahun mereka.
.。.:*♡
Satu tahun berlalu, kini si kembar memasuki tingkat akhir sekolah menengah. Semakin sibuk belajar, mengejar pertandingan voli yang kini memiliki seorang kapten bernama Miya Atsumu. Mereka hampir selalu bertengkar di sekolah karena lelah yang dirasakan siswa kelas dua belas.
Namun saat pulang ke rumah, mereka disambut Miko dan Milo yang dengan setia menunggu tuannya di depan pintu rumah dengan ekor berkibas kesenangan. Mereka akan langsung dipeluk begitu tuannya datang dengan wajah lelahnya.
.。.:*♡
Atsumu selalu benci kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi, maka dari itu ia menolak untuk berpikiran negatif.
Ia menolak, tetapi kemungkinan terburuk itu menghampirinya sendiri. Terjadi di depan matanya, secara langsung.
Osamu berlari ke tengah jalan karena ia melihat seorang wanita tua yang ia yakini tak akan tepat waktu mencapai seberang jalan. Osamu mendorong wanita tua itu, dan berganti menjadi dirinya yang tak tepat waktu mencapai seberang jalan.
Atsumu disana, menyaksikan tubuh lelaki yang bersamanya seumur hidup tergeletak di jalanan dengan mata setengah terbuka dan nafas terengah.
“Sam..” Atsumu menitikkan air matanya, kini tak ada lagi pikiran positif di kepalanya. Ia hanya memikirkan semua kemungkinan terburuk.
“Makasih, Tsum. Makasih udah ngasih gue Milo, makasih udah selalu ngasih gue bagian makanan lo walau gue udah abis dua porsi, makasih udah selalu ada sekesel apapun lo sama gue. You'll make a great captain, Tsum. Tolong jaga Milo ya, Tsum. Tolong jaga diri lo sendiri.”
Bagi Miya Atsumu, kematian Miya Osamu merupakan hal terburuk yang bukan lagi suatu kemungkinan.
.。.:*♡
Butuh waktu satu minggu sampai Atsumu mampu kembali berdiri pada kakinya sendiri. Ia kembali ke sekolah, kembali menjadi kapten yang kata Osamu hebat. Suasana gym latihan menjadi lebih sunyi, sepi karena sang pencari masalah tidak ada lawan untuk berdebat lagi. Seluruh tim ikut merasakan sesak kala Atsumu selalu tersenyum manis. Tak ada yang bisa tertipu dengan senyum menyakitkan itu, Atsumu menyembunyikan semuanya di dalam dan tak pernah membukanya kepada siapapun.
'Cause you said forever, now I drive alone past your street
Atsumu berjalan sendirian menyusuri jalanan dan menatap lampu-lampu kota yang mulai dinyalakan. Ia tersenyum tiap kali melewati toko kelontong kecil dengan logo kucing di depannya. Wanita tua yang Osamu selamatkan merupakan pemilik toko itu.
Atsumu akan menyapa dan mengobrol sedikit dengan wanita itu. Membicarakan apapun itu dan tertawa bersama. Lalu setelah setengah jam mengobrol, sang wanita tua akan memberi Atsumu makanan.
Dan rasa makanan yang dibuatnya ternyata rasanya mirip sekali dengan masakan yang Osamu buat. Sampai kadang Atsumu memakannya sambil menangis tersedu, merasakan bagian bawah dari bunk bed miliknya mulai dingin karena terlalu lama kosong.
Tapi yang paling menyakitkan adalah Atsumu harus pulang ke rumah dan disambut kedua anjingnya. Ia akan memeluk Miko dan Milo secara bersamaan, namun setelah itu Milo tak akan ikut ke dalam.
Ia tetap duduk disana, menunggu kedatangan tuannya yang sudah tiada. Terkadang Miko akan menemaninya dan Atsumu hanya menatap Milo dari belakang.
Tak ada kibasan ekor dan suara gonggongan bersemangat, hanya diam menunggu Miya Osamu datang dan memberikannya pelukan yang sangat ia sukai.