Cerita Cinta Pertamaku
Cerpen
Kutipan Cerpen Cerita Cinta Pertamaku
Karya subhankhashan21
Baca selengkapnya di Penakota.id
Part I
Rio

Pagi siang sebelum zhuhur, aku berbaring memainkan handphone di dalam rumah berharap aku bisa bahagia dengan mencari lawan bicara dari sosial media ini. tapi, entah kenapa? aku malas, dan kesal dengan media ini. sudah 4 jam lebih aku berkutat dengan hp tetap saja terasa bosan. tiba-tiba, hp ku berbunyi dan aku liat ada pesan dari no hp yang belum ku kenal!
Isi pesan itu:
“Dimana?!”
“Dimana?!”
“Dimana?!”
Lalu, aku membalas dengan mengatakan “Aku di kost. Dan siapa ini?”
Dia menjawab, “Aku tetanggamu... Tolong matikan air!” diwarnai dengan emoticon lucu yang menampakkan gigi.
“Plis.. Plis..” Pesannya lagi.
Aku yang bingung lantas bertanya “Air yang mana?”
“Di samping rumahku, isinya sudah penuh, kamu hanya perlu jalan ke samping rumahku, maka di sana kamu akan menemukan sebuah keran, matikan keran itu.” Dia menjelaskan.
Kemudian aku menebak “Rumah yang bertingkat itu kah?
Dia bilang “Iya itu!” (emoticon lelah)
“Plis.... 8 menit sudah ga ada yang mematikan.” Katanya mengeluh.
Seketika itu aku langsung mematikan keran dengan cepat sambil berlari dan mengatakan “Sudah.” Ketika aku selesai melakukannya.
Kemudian dia berterima kasih dengan emot menangis, karena iya merasa merepotkan aku. Aku tertawa geli karena tingkahnya. Dari sinilah kisahku berawal di mana aku jatuh cinta dengan nya pada saat aku baru kenal dan hubungan pun berlanjut sampai pada akhirnya hubungan ini selesai dan hanya menyisakan rasa sakit bagiku.
part II
Lisa
Sendirian di rumah dalam keadaan sakit merupakan satu dari beberapa alasan yang kadang menjadikanku enggan hidup di dunia sebagai seorang manusia, bukan berniat menyalahkan takdir, hanya saja inilah bagian jelek dari sisi kemanusiaanku yang sedang berusaha ku hilangkan, yaah.. menjadi dewasa secara mental.
“ah… bosan sekali.” Aku menggerutu di dalam hati.
Aku tinggal di sebuah rumah yang penghuninya berisi remaja-remaja seusiaku, kami menyebutnya syurga versi ekonomi. Dan kenyataan yang kuhadapi sekarang adalah semua penghuni rumah sedang berada di luar, tinggallah aku sendiri dengan handphone yang sengaja tidak ku silent.
Tiba-tiba, suara gemericik air mengagetkanku, rumah ini memiliki tong penampungan air yang harus diiisi setiap dua hari sekali, dan suara air jatuh itu berasal dari tong yang kelebihan volume air. Aku panik, apa yang harus aku lakukan, aku tidak berdaya, sakitku berasal dari kaki, telapak kakiku luka dan tidak memungkinkan aku untuk berjalan untuk mematikan saluran air tersebut.
Waktu terus berlalu, delapan menit sudah air itu dengan bebasnya, seperti hujan egois yang hanya turun pada satu lokasi, dalam ketidak berdayaan aku menemukan handphone ku dan berpikir sejenak, lima detik kemudian aku sudah memainkan handphoneku dengan tujuan memberikan pesan singkat kepada seseorang yang nomornya telah ada di dalam kontak handphone-ku. Aku tidak mengenalnya, tapi aku tahu namanya, dan yang pasti aku tau siapa dia bagiku, dia adalah tetanggaku.
Lega dan bahagia, itulah perasaan yang muncul ketika tetanggaku menanggapi pesan singkatku, walaupun harus menunggu beberapa menit. Kemudian aku langsung pada titik permasalahan, aku mengatakan alasan mengapa aku menghubunginya dan aku juga menjelaskan siapa aku, karena dia pasti bingung. Siapa aku dan alasan mengapa aku menulis pesan padanya dengan langsung bertanya dimana dia sekarang.
“Aku tetanggamu. Tolong mati kan air! Plis.. Plis..” aku menulis pesan dalam bentuk permohonan.
Pertanyaannya mungkin terjawab setelah mengetahui bahwa aku adalah tetangganya, namun dia kembali dibuat bingung dengan permohonanku selanjutnya.
“Air yang mana?”
Setelah kujelaskan semuanya, selang beberapa menit, aku menerima sebuah pesan gambar, gambar tong air yang tidak lagi merintihkan air. Itu artinya ia telah mematikan airnya. Aku tersenyum dan berterima kasih. Komunikasi kami akhirnya berlanjut menjadi sebuah kebiasaan dimana kami berkomunikasi dalam bentuk pesan teks.
26 Nov 2018 00:00
179
Unnamed Road, Landasan Ulin Bar., Liang Anggang, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan 70723, Indonesia
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: