Seruan indah telah berkumandang
Menyapa begitu merdu memangilku sembari melambai
Sebuah senyum tampak merekah pada bibir merah merona
Hati hanyut menyertai iringanĀ
Air mata telah membekas kering di pelupuk
Bekas kenagannya pun mulai berhamburan
Bercerai berai hingga runtuh berantakan
Mungkinkah ini akhirnya?
Telah tiba saatnya
Jika embun pagi tak sedingin kemarin
Jika panas matahari tak seterik kemarin
Maka aku putuskan untuk ku akhiri
Bukan kata menyerah yang ku ucapkan
Bukan sikap putus asa yang aku lakukan
Tapi kali ini lelah mulai hinggap membuat gelora semangat padam tak tersisa
Teruntuk anak puan yang manis nan malang
Metamorfosa kehidupan melingkupi seluruh imaji
Merangkai mimpi yang kini telah kandas oleh nyanyian sang penjahat ilusi
Anak puanĀ manis nan malang kini telah menjadi budak sang penjahat ilusi.