Gelak tawa terdengar begitu riak di sisi paling pojok ruangan itu, membuat beberapa orang yang tengah berlalu lalang memperhatikannya sambil mengeleng-gelengkan kepala.
Hujan di luar pun mereka abaikan, jam dinding yang kini tengah menunjukkan pukul lima sore pun mereka hiraukan. Kebersamaan mereka membuat rasa di hati Rania menghangat, berteman sejak kecil, melakukan hal bodoh bersama demi melepaskan semua beban mental yang begitu pelik, yang selalu terjadi di usia remaja.
Rania langsung menyeka air matanya dengan sapu tangan, ia tidak menyangka akan merindukan hal itu bersama teman-temannya. Yah, hari telah berlalu dan tahun telah berganti. Kenangan bersama mereka kini hanya tinggal sebuah memori manis yang tersimpan di dalam otaknya, yang siap akan berputar jika rindu.