Entah ada apa dengan hari ini, jantung berdegup begitu kencang seperti petasan tahun baru saja. Ah, rasanya aku terlena akan kejadian ini. Tidak, bukan karena memiliki riwayat jantung, ini sangat berbeda getarannya.
Apa aku sedang jatuh cinta pada orang yang baru? Begitu mudahnya hati ini berpaling?
Mengapa perasaan ini tampak lunak akan sesuatu sikap yang lembut hingga akhirnya terlena. Mengapa aku tak bisa membatasi ruang gerakku hingga tak lagi baper dengan begitu mudah. Ada apa dengan hati ini? Sakitkah? Agrr ... ini sungguh salah, aku tak mungkin begitu mudahnya jatuh cinta pada orang baru.
Katanya, perasaan tak akan bisa berpaling dari orang lain setelah mengalami patah hati. Lalu, ada apa dengan hatiku ini yang begitu mudah tersentuh akan sikap lembutnya?
Patah hati juga adalah salah satu faktor utama untuk membuat hati beku agar tak dapat di lalui orang. Dan lagi, ada apa dengan perasaanku ini yang tampaknya terbuka begitu saja hingga akhirnya nama itu singgah.
Tuhan. Apa ini adalah caramu setelah engkau membuat dia pergi dan kini engkau hadirkan dia dalam hidupku?
Tuhan. Aku tak mau patah hati lagi, rasanya sakit jika terulang lagi. Bisakah jika ini adalah pelabuhan terakhirku?