Kutipan Puisi
Candu
Karya
sulthanardhi
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Kamu mengerti kan?~
Bagaimana sejuknya embun pagi diantara pepohonan dan sungai yang mengalir dalam hilir?~
Bagaimana orang-orang ingin menghirup segarnya oksigen dan merasakan lembabnya udara secara bergilir?~
Bagaimana semua ingin menikmati tenangnya suasana itu, kicau burung pagi bersimfoni dengan suara sungai, desir angin serta sinar mentari yang mengintip dibalik pepohonan meski dengan kaki terkilir?~
Hingga akhirnya kurasa aku tak perlu membuat kakiku terkilir, atau menikmati semua itu secara bergilir
dan tidakkah kau tahu?~
semua itu karena kamu yang pernah ada di sampingku, hadirnya kamu itu seperti candu bagiku, begitu candu hingga kujadikan kamu dalam diriku mengalir~
Mengalir di darah bersama desir di dada, kicauan di hati, serta sinar matamu yang tak terkikis oleh waktu
Duh...~
sudah kuduga...
sedari awal tak sepatutnya aku menemuimu apalagi bersamamu karena, bukankah semua itu bagiku hanya akan menjadi bom nuklir?
Unduh teks untuk IG story