Nan.~
Sebuah nama yang kupikir tak akan kembali mengundang rindu, namun kembali lagi tatkala seseorang mengucapnya.
Nan bukanlah nama seseorang yang pernah membuat mataku tak memperdulikan wanita lain, Nan hanya sebuah inisial dari nama yang ia buat untuk tokoh cerita miliknya.
Nan hanyalah tokoh utama dalam rangkaian kata yang kubuat setelah aku melihat senyumnya, karena dari senyumnya tak akan ada kata bosan dalam melukiskan dirinya setiap hari.
Nan bukan manusia pertama yang membuat aku menjadi jatuh, namun ia manusia pertama yang membuat aku merasa tersipu sendiri..
Nan adalah pusat cerita dari berbagai macam paragraf yang tercipta, bersifat deskriptif, ekspositif, naratif bahkan argumentatif dan persuasif.
Nan hanyalah seseorang yang menjadi tokoh utama selama satu semester, tak lebih. Karena ketika ada yang pergi meskipun menghasilkan rindu, akan ada pengganti yang menjadi penawar baru.
Nan akan tetap jadi tokoh dalam perjalanan hidup, hanya saja bukan tokoh utama. Karena boleh jadi tokoh utama bukanlah seseorang yang disangka.