Sindur
Puisi
Kutipan Puisi Sindur
Karya surahmanarip
Baca selengkapnya di Penakota.id
Barangkali sudah waktunya menidurkan kekanak
yang meminta dihidangkan saban hari
kemudian membangunkannya sewaktu-waktu

“Langkah ini sudah gemetar.” Katamu.

Lambung menjadi lautan kuning, menjalar di kening

Pakaian pada kursi menyembunyikan do'a restu yang menunggu
melati bersusun di kamar bersiap tanggal di dadamu
sedikit menenangkan gemuruh
sanggul menggulung rindumu yang tak terbendung
dibalik jendela kamar ketika menjelang shubuh

Dini hari Sindur memeluk kembar mayang di sudut ruang tunggu
rona merah pengikat sukma
karsa yang tak nampak di awal waktu
kita sepakat mengunjungi pembaringan yang menggetarkan syahadat Nabi

Dahaga di penghujung kalimat yang bergetar di keramaian
pengikat di eratkan, batasan-batasan dibukakan
dan kita menelapakan tajuk-tajuk di halaman
yang basah menunggu semalaman

La, barangkali rindu adalah dua pasang alas kaki
yang basah menunggu di depan pintu
di atas lantai tanah milik ibu

Sedang di bawah bunga-bunga pagar yang kau susun,
Aku gemetar menjadi-jadi..
31 May 2018 23:33
172
Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: