Aku mengenalmu dari tanah yang lembut dan sekawanan akar rumput
Aku merindu pada masa kau masih dipupuk dengan air hujan yang tak kenal kasihan
Aku benci kau menjadi cepat dewasa tetapi akulah yang justru menumbuhkanmu
Kau menikmatinya dan semakin menjauh dari semua yang utuh

Nun jauh diatas sana, kau telah banyak disinggahi burung-burung
Pernah satu dua kali mereka pulas semalaman dihangatkan oleh tubuhmu
Kau merasa senang kepagian dan berharap menjadi tempat pelesiran
Sedang aku dibawah hanya bisa membuat tersandung orang-orang lemah dan anak-anak yang berlarian sepulang sekolah
Kita tahu hidup kita masih lama
Aku tak ingin kita mati tetapi aku selalu mengharapkanmu jatuh
Atau kita yang terseret tanah pijakan kita sendiri

Kemarau panjang yang aku harapkan datang
Kau masih senang dan menjadi tempat pelesiran
Juga burung-burung yang tak pernah tau diuntung
Hingga dedaunmu berjatuhan dan aku mengharapkan kematian
Kau lunglai, tak berdaya, tak ada lagi burung-burung yang sudi singgah disana
Kemarilah, jatuh padaku
Dan kita mati
Kemudian tumbuh kembali

#MengarsirKisahKasih