Bukan ragaku yang kutenangkan tapi laranya
Sayangnya aku tidak punya kesempatan untuk meredakan laraku
Sebab laranya adalah bagian dari laraku
Ada angan yang terus tertunda karena sedang menjaga laranya
~
Aku ingin dipeluk, ditenangkan, dan dikatakan baik-baik saja
Hanya ingin mendengarmu berkata:
“Dunia ini jahat, tidak apa-apa ada aku disini bersamamu”
Kenapa aku mengambil peranmu? Kenapa kita bertukar peran?
Ingin kuceritakan segala lara dan takutku padamu
Aku ingin menangis di depanmu
Ingin kutunjukkan kerapuhanku
Tapi kesempatan-kesempatan itu tidak ada
Aku ingin kau tahu masa-masa kelamku
Tapi kau tak suka itu
Aku seperti kerikil yang tidak berguna
Aku pun ingin menghancurkan kerikil itu
Aku bukan si nomor satu dan si paling beruntung
Aku selalu gagal menjadi yang kau mau
Kucoba cara-cara lain untuk membuatmu bangga
Bagiku cukup berhasil, tetapi kau selalu berkata tentang angan-anganmu
Apa yang paling kucintai nyatanya adalah hal yang paling kubenci
Walaupun aku ingin didengarkan olehmu
Namun ada saat-saat dimana aku ingin kau abaikan saja
Aku bisa usahakan bahagiaku
Ibu, aku tidak baik-baik saja.
Gelas kaca yang kau isi penuh pada akhirnya pecah juga.