

Dalam nada paling lirih
⠀yang pernah ditinggalkan dari dada
⠀yang enggan marah.
Saat tak ada lagi yang bisa kita selamatkan, aku hanya bisa menyerah dalam diam. Bukan karena aku berhenti mencintai, tapi karena aku mulai belajar merelakan.
Aku tak lagi menunggumu di ujung kalimat, juga tak berharap sorai akan kembali utuh.
Mungkin ini caranya semesta mengajarkan bahwa tak semua yang kita jaga, akan tinggal selamanya.
Berkelanalah sejauh yang kau bisa, dan jika suatu saat nanti namaku hanya tinggal gema samar dalam kenanganmu—itu pun tak apa.
Karena aku pernah menjadi rumah yang kau tinggali paling tenang. Dan jika kelak kau lupa caranya pulang, biarlah semesta yang mengantarmu pada bahagiamu sendiri
⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Selamat berkelana, selamat saling lupa dan melupa.

