kita yang dahalu pernah bernyanyi dalam puisi
ceria dan bersuka cita dengan sebungkus harapan yang kita sirami dengan doa dan janji-janji.
kau penebar inspirasi yang pada akhirnya kau kuasi dengan benci
kau bedili aku dengan senja api usai kita merayakan kemerdekaan atas sepi

kau berlari, pergi meninggalkan ladang cita yang kita airi dan rawat dengan air suci, membiarkan aku terlentang di hadapan peti mati.

kau menjadi pembual
yang mendekati sebab ditinggali
dan meninggali untuk mendekati dia yang sempat pergi

andaikan dahulu kau tak memelas sebagai tamu yang ingin dikasihi
aku tak pernah akan sudi mengotori bibirku dengan janji yang tak pernah sempat kutepati
sebab kau mencintai untuk pergi!


Pinggir Kota
16/02/18