KITA : PENDARAS YANG MENJADI ABADI
Puisi
Kutipan Puisi KITA : PENDARAS YANG MENJADI ABADI
Karya syamzilayt
Baca selengkapnya di Penakota.id
Dari kota putih,
Salju yang mengeram
Menggelayut hangat kukusan di pundak bukit,
Di Bisharri yang sama putih,
Menjelujur lukisan yang akan kukenyam seabadi nama negeri,
Akan mengutuk tradisi negeri beratus abad yang kusut, sebab
Didendami mentarinya.
Dari hutan yang bertetangga dengan Mar Sarkis, aku menjamumu dengan seumpan gerimis di suratku yang menjutai hampir mengairi belukar dan rawa-rawa sukma bumi.

Andai hari itu, engkau dilahirkan sebagai yang lain, dan bukan di negeri putih,
Aku tak urung mendaraskanmu kasih leluhurku, andai engkau bukan Selma atau yang menjelma kusuma Tannous Asad Hanna Dakhir
Aku tak perlu mematah-matahkan asa, Lalu tumpah dalam sastraku, sehingga keluargamu menjadi yg terkutuk.

Setelah melukis rahim purnama yang sesak, di ruang yang pekat dengan warna haru, bukan putih tempat aku mengubur Selma.
Terlelap, maka aku tersesat ke paris dan belajar mendaras kisah yang busuk, bangkai lukisan tersohor seantero negeri sampai aku menjadi penikmat sekaligus yang mengeja siut ombak dari terang peradaban kleopatra.

May Zaidah dan aku memunggugi lambung waktu, Shane melarutkan kabarku sampainya berkasih dengan Nil. Sedang kami, "Menulis cara terbaik mengasingkanmu." Ujar May pada alena terakhir yang kuterima dari tangan Shane.
Dan "Mengembara satu cara mengabadikanmu dalam lupa" lirihku adalah yang kurekam dan yang dibisiki Nil padamu kala engkau membelakangi petang itu.

Makassar
(28/02/18)

28 Feb 2018 14:06
171
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: