Kutipan Puisi
Seiris Roman Untuk Nona
Karya
thalitavaniak
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Semburat jingga menutupi wajah alusmu,~
Mereka lebih berarti daripada roman di bibirmu,~
Nona manis,~
Mengapa kau melipat ciptaan Tuhan nan begitu elok,~
Apakah kau sengaja ingin mengemas dan membawanya untuk puing-puing masa depan?~
Bukannya kau belum tau,~
Bagaimana rupa takdirmu kelak?~
~~
Nona cobalah,~
Jangan,~
Jangan kau lipat bertubi-tubi bibir mungilmu,~
Terlalu pahit rasanya dibandingkan getah kamboja yang menetes sehabis patah,~
Jangan,~
Jangan simpan seperti baju baju yang lusuh tak tersentuh,~
Sebab itu alasan mengapa muncul diksi acuh tak acuh,~
Tersenyumlah, ~
Manis,~
Jiwamu terlalu muda untuk menjadi sia-sia,~
Lebur tawamu seakan menjadi rindu setiap insan,~
Jadikan senja tak lebih menarik dari tawa kecilmu,~
Esok,~
Jika mereka tahu,~
Akan banyak senja-senja yang melipir,~
Melihat bahagia yang sudah mengalir.~
~~
-thal-
Unduh teks untuk IG story