~
tadi
aku mau bilang begini;
~
“selamat pagi!”
kepada pemilik gigi
seindah kilau panci
~
mencintaimu
sebatas cicilan harian
yang enggan kuselesaikan
~
sebab keningmu
niscaya telinga waktu
yang sabar menunggu
~
kepulanganku
hanya kabar burung
yang rindu mengetuk pintu
~
masihkah bulat pipimu,
seperti vas bunga di ruang tamu?
~
“sebentar, bu...”
~
“...jangan dulu kutuk aku menjadi batu.”
~
[2019]