Rehat
Cerpen
Kutipan Cerpen Rehat
Karya tulisanfika
Baca selengkapnya di Penakota.id

Aku menembus pagi yang gelap. Mengambil beberapa foto yang akan di muat besok. Serta puisi di sampingnya. Mencoba bersikap lebih produktif untuk diri sendiri, mencoba untuk lebih menghargai waktu. Mengambil beberapa foto sekaligus inspirasi, dari sebelum terang sampai matahari tegas berdiri. Sehingga sinar nya mampu menyinari jiwa jiwa yang sendiri. Jiwa jiwa yang kegelepan juga kesepian karena malam yang selalu datang.


Aku menghela nafas panjang. Menyaksikan detik detik matahari terbit dari stasiun kereta api. Lalu menyisingkan mata ketika sinar begitu terik. Ya ku rasa hari ini sudah cukup. Semua orang didalam kereta terlihat sibuk dengan dirinya masing-masing. Semua orang terlihat sama, asing.

Kemudian aku mengunggah beberapa foto yang barusan ku ambil untuk di muat di blog pribadi ku, serta beberapa kata disampingnya


"Hari ini matahari begitu terik.

Gedung-gedung tinggi yang terlihat begitu sempit.

Juga rumah serta pandangan yang tertuju, untukmu."


Ya hanya blog lah tempat cerita ku saat ini. Tempat menumpahkan segala amarah bercampur rindu didalamnya. Tempat ku menjadi diri sendiri. Tempat ku untuk mengunggah apa saja yang aku inginkan. Tempat yang merubah kemalangan hidup menjadi sebuah karya.


Besoknya aku melakukan hal yang sama, mengambil beberapa foto, bedanya kali ini bersama teman-temanku. Aku mengambil foto dari atas gedung yang sedang kami kunjungi. setelah itu kami mengunjungi kedai kopi. Aku selalu membenci kebisingan di kala menikmati kopi. Bahkan musik mampu mengganggu nikmatnya kopi. Teman-teman mulai menggoda ku lagi “Sibuk banget lo liburan kuliah”. Aku tertawa “Iya nih, mau lebih produktif aja hahaha”.


“Udah lah lupain yang kemarin, bawa asik aja. Jangan di inget terus!”. Aku hanya tertawa. Menyadari aku bersikap bodoh untuk larut dalam kesedihan lama. Selalu berharap bertemu dengannya di suatu tempat.


Akhirnya aku pulang kerumah, memeriksa kembali hasil foto foto ku bersama teman-teman dan beberapa pemandangan indah disana. aku teringat nasehat temanku tadi. Aku pun mulai membuka laptop, mengunggah foto dan menulis


"Aku butuh rehat

Menidurkan sajak sajak

Sampai masanya kau datang,

Ada kalanya rasa akan menjadi abu

Karena jawaban yang tak terungkap

Atau sesuatu yang belum terucap

Aku butuh rehat

Karena tenaga habis sia sia

Aku butuh rehat, sejenak."

11 Jan 2019 20:31
190
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: