Dan mereka masih saja berisik di dalam sana
akan jauh lebih indah bila kebisingan itu
berubah jadi melodi-melodi Mitski
Do mi ti why not me, why not me, why not me
Atau saat kupasang wall of glass pada gendang telinga,
mereka bak memecahkan dinding kepalaku yang terlihat kokoh,
namun hampir rekah sebab sudah terlalu bising ia
riuh, dan meski mereka mencoba berbicara,
padaku atau mungkin mencoba menjelaskan diri mereka sendiri,
suara-suara itu tak ubahnya benang kusut yang tak mampu ku untai.
Dan saat Mitski memetik gitarnya,
I always wanted to die clean and pretty-
mereka menganggukkan kepala,
walau lirik itu masih punya lanjutannya.
Tetap, kutemani mereka sampai mau memejamkan mata
entah pukul dua, tiga, boleh jadi hingga enam pagi
lalu aku akan hibernasi,
lagi.