Hujan tak hentinya mengguyur kota kecilku,
Pagi ini, dengan sendunya
Ditemani kaus kaki beludru, aku melangkah.
Meraih hal hal yang takkan ku temui pada bulan bulan gersang yang melelahkan.
Sengaja kubiarkan rambut sebahu ini bercumbu dengan tetesan hujan, membasahi helai demi helai
Aku mengayuh, dengan kaus kaki masi menempel pada kaki mungilku ini,
Tak ada genangan, tak kutemui mentari
Ia bersembunyi,
Sengaja, memberi kesempatan padaku agar bersinar terang.
Aku bersinar layaknya kunang kunang modern yang sedang menari ditengah rintik hujan.
Desember 2020, tak ada hal yang tertinggal.
Kita, aku, dan kau
Tak lagi merajut bait bait puisi.
Aku dan engkau, memang tak pernah kita.
Rabu, 09 Desember 2020.