Hei,
Sampai jumpa..
Aku enggan mengantar pergimu lewat kata perpisahan "selamat tinggal"
Sebab kutahu,
Hatiku tidak "selamat" setelah "ditinggal"
nyatanya semanis apapun perpisahan, ia tetap berwajah muram, bukan?
lalu..
siapakah di antara kita, anak adam
yang berdamai pada jarak?
bahkan nenek moyang kita, Hawa
Pun cemburu pada jarak, tat kala Adam tak ada di depan matanya
padahal dengan sadar, hawa lah perempuan satu-satunya di bumi
Oh, tapi, kali ini bukan tentang perpisahan tragis sepasang kekasih
melainkan tentang aku, adik manismu
yang melapangkan hati seluas-luasnya melepasmu pergi bersama kekasihmu
yang kutahu dengannya, kau aman bersamanya
Tapi, bolehkah aku tetap bersedih dengan perpisahan kita?
Saat jarak, ada di antaranya
28.12.22
Di perjalanan menuju Bogor, melepasmu pergi