Dentuman Bom dan nuklir yang saling bersahut
Suara paraunya memecah langit,
menggetar bumi Palestina
Bhhhooooooommm.....
Duarrrrrrrrrrrrr...
Suara-suara yang menakutkan itu,
Peluru yang ditembaki ke arah yang harusnya terjaga; perempuan dan anak-anak tak berdosa
Hancur lebur semua,
rumah,
sekolah dan tempat ibadah..
Padahal, dari mereka lah peradaban itu lahir
Kapan pun, mereka harus siap menjadi syuhada
di tanah yang mereka cintai, terjajah oleh para zionis biadab!
Sungguh pilu kisahnya,
derita panjang yang dirasakan dari dalam rahim hingga syahid..
Maka, adakah yang lebih memilukan dari pembantaian tak berkesudahan di tanah Al-Quds?
Yang kisahnya sudah tercatat dalam sejarah puluhan tahun lalu, namun masih terus berlangsung hingga hari ini
Adakah yang lebih dirindukan dari anak-anak kecil yang disambut Ibrahim di depan pintu surga?
Meski naas,
Tapi surga merindukan mereka..
Anak-anak kecil tak berdosa,
Perempuan yang melahirkan ummat terbaik, mujahid-mujahid yang kelak menjadi pembela al-aqsa.
Di manakah kita, berdiri?
Tidakkah iri pada amal-amal yang belum pasti, pada surga yang masih abu-abu?
Jika bisa memilih jiwa mana yang harus dikasihani, sungguh kami lah yang patut kau kasihani, atas amal yang belum pasti diterima Illahi Rabbi..
Illahi Rabbi.. Illahi Rabbi..
Jakarta, November 2023
(Ditulis Dalam Masa Genjatan Senjata di Bumi Palestina)