Kutipan Puisi
NOVEMBER; SKETSA HUJAN
Karya
yanuarisfernandayf
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Ku tawan bayangmu dalam palung
di dasar ruang sunyi, sebut saja rindu
kian dalam tenggelam dihantam arus waktu
Pernah ku menulis sajak picisan
tentang dingin bulan November
menjebak dalam bait-bait sendu
Kau memahaminya namun ku tetap menunggu
Aku memikirkanmu, membayangkanmu
memutar-mutar payung
bersenandung di jalanan
diantara kilau cahaya lampu kota tua
Dan seperti biasa, aku kembali dengan setumpuk pertanyaan
Sejenak terdiam
memandangi langit, merasakan kemegahan hujan yang kau cintai
Masih ingat jelas saat dua pasang mata terkesan malu
saling menerka beberapa hal yang tak terungkap
Jeda membeku, kita terpaku
namun diam-diam mencuri hangat melalui dialog singkat
November tetap berlalu
melodi indah masih terdengar sendu
Memutar kenangan tentang hujan
Rinduku menggigil menjelma resah
tak ada cara lain melarikan diri
Hujan tak kunjung berhenti
Engkau satu-satunya Jelita
paling lama hidup dalam nyata maupun angan
Hal baik yang semestinya disadari
kenangan selalu membawa pesan
menjadi hal wajar ketika tak mampu mengabaikan
kita berhak merasakan
Walau tetap saja berlalu
entah sampai kapan November tetap terasa beku
Ku tawan bayangmu dalam palung
di dasar relung yang kusebut rindu
semakin dalam menjadi belenggu
tetap saja merindu.
- YF -
Semarang, 27 November 2017
#MengarsirKisahKasih
Unduh teks untuk IG story