Kutipan Puisi
Laki-laki yang Memutuskan Untuk Membelah Diri
Karya
yaumilrachman
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Seperti kilau kuning pada pijar
Berhenti percaya pada alkamar,
Seperti jantung hatinya tanpa noktah tercemar
Berhenti percaya pada makhluk perasa, makhluk berotak ~
makhluk berotak kanan,
makhluk berotak kiri,
makhluk tidak berotak.
~
Masihkah ia percaya cinta sejati?
~
Berliter peluh laki-laki itu rasa.
Sedang telanjur cintanya selalu berbiak
Pada tiap-tiap wajah pendusta~
wajah tersenyum.
wajah tertawa.
wajah remuk bersepai.
Sebab hatinya telah kosong
kaki laki-laki itu terus melangkah,
bertemu pada dia pemilik kaki alap, kaki berotot~
kaki satu
kaki dua
kaki empat
Tangan kebas, menahan bawah perut yang bergelatar.
Ia lari seperti orang kelaparan
Ia tidak tahu, mana yang farji, mana yang zakar,
Mana mulut pelacur
Mana hidung babi
Mana yang anus ajak
~
Masihkah ia percaya cinta sejati?
~
Masih ada yang mencintainya.
Dia laki-laki yang selalu tersenyum di hadapannya.
Berkat cermin itu, ia memutuskan untuk membelah diri.
~
#mengarsirkisahkasih
~
Jika di Dunia ini tidak ada lagi yang mencintaimu,
maka jangan percaya bahwa dirimu bisa
mencintai diri sendiri dengan baik.
Unduh teks untuk IG story