Kutipan Cerpen
Karet (Elastic Heart by SIA)
Karya
yaumilrachman
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Aku tidak pernah tahu kapan pastinya gumpalan karet yang ada di dadaku berbiak.
.
Yang jelas, sejak aku bertemu dengan Jaime, bajingan yang lebih mirip bengkarung, gumpalan karet ini berkembang semakin pesat.
Sialnya, Jaime menyukai gumpalan karet itu. Setiap hari ia hanya memainkan karet itu dengan sesuka hati. Menginjaknya, meludahinya, menciumnya, bahkan mengencinginya.
Aku mulai muak. Benar-benar muak.
Kemarin malam, saat aku sedang duduk dihadapan cermin, aku memutuskan untuk mencongkel karet yang semakin melekat di dadaku.
"Pelacur!"
Itu yang dikatakan oleh Jaime, saat melihatku kedapatan menghantam gumpalan karet itu dengan batu.
"Mati, kau mati."
Aku mulai muak, ketika Jaime marah saat melihatku mencoba menyingkirkan gumpalan karet itu.
"Aku mencintaimu, Rose."
Itu yang akan dikatakan Jaime saat melihatku menangis putus asa.
Kemudian kami saling memeluk, dan mencintai (lagi).
Ini bukan hati, tetapi karet.
Aku harap secepatnya berubah menjadi batu. .
Mati. Pasif
Dengan begitu, tak ada pilihan lain untuk Jaime selain membuangnya.
Unduh teks untuk IG story