Dia pergi dengan membawa
segenap doaku
Langkahnya cepat melewati ruang dan waktu,
Aku tak lagi mengejarnya
Langkahnya tak mampu lagi
Kugapai
Sorot matanya tajam dan menyilaukan,
Dia tau dibelakangnya
Terdapat tangan yang ingin
Menggapainya.
Dia berlari secepat aku melupakan memori
Dia benar-benar berlari mendahului waktu
Yang seharusnya berdampingan
Melewati petualangannya.
Setelah waktu datang
Menghampiri, dia terbang melupakan
Retakan-retakan tanah yang ia pijaki dari tadi,
Meninggalkan jejak yang takkan lagi kutelusuri.
Lekukan bayangnya terlihat jelas
Terbias dari awan yang dia jadikan pegangan,
Sorot matanya masih terlihat tajam
Kepakan sayapnya terdengar samar- samar.
Aku menatapnya ragu
Bayangan yang kuamati sejak tadi
Sudah melewati batas atmosfer.
Dia membawa bunga yang sudah gugur
Menguburku,
Lalu menaburkannya kembali
Ke setiap Sudut-sudut sepi.
Aku terbangun setelah jatuh
Mengejar sebuah bayangan,
Yang ternyata milikku sendiri.
Setelah waktu berhenti
Dia menghilang,
Kepakan sayapnya, sorot matanya,
Tak lagi terdengar ataupun terlihat.
Segenap mendung berkabung,
Sekumpulan ingatan berhamburan
Menyuarakan sepi.