Ada waktu dimana rasa menyembunyikan rupa,
Ada kalanya suaramu menjelma tiupan lirih angin malam.
Serupa bayang yg tak mampu ku buang
Selaras dengan liarnya pikiranku
Kutelan tawa dan rasamu hingga menjadi aku.
Bila waktu tak kutemu
Akankah malam tetap singgah
Dan menceritakan semua tawamu ?
Pada catatan bulan merah, tanpa sengaja aku menemukanmu
Abadi dalam kata.
Terlulis rapi dilembar-lembar lusuh, dan berserakan di sepanjang jalan yg tak kuketahui namanya.
Rindu bukan lagi tentang jarak
Kau telah menjadi aku.