oranment
play icon
Pejuang Antar Pulau
Cerpen
Kutipan Cerpen Pejuang Antar Pulau
Karya zhiaabdjul6817
Baca selengkapnya di Penakota.id

pagi yang cerah, aku datang menghampiri ibuku yang sedang berkebun didepan halaman rumah. Aku datang dan tersenyum kepadanya. Ia melihatku, lalu membalas dengan senyum hangatnya. Aku sangat senang jika melihat senyum ibuku. Karena dengan senyuman itu yang membuatku semangat untuk melakukan aktivitas di setiap hari. 

Waktu berjalan begitu cepat ,Hingga waktu maghrib pun tiba. Aku bergegas pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah. Usai melaksanakan shalat berjamaah,ada kajian hadis yang diisi oleh ustadz yang bernama ustadz Hafizh. Beliau adalah Salah satu alumni pesantren yang ada di pulau Jawa. Maka dari itu, beliau mengisi kajian yang ada di tempatku.Salah satu hadis yang beliau bawakan ialah hadis tentang keutamaan menuntut ilmu. Aku tergugah mendengarkan hadis yang beliau bawakan. 

Setelah acara kajian itu selesai, aku datang kepada beliau untuk menanyakan tentang pesantren-pesantren yang besar. Beliau menceritakan pesantren yang ada di pulau Jawa, salah satunya pesantren Darus sunnah. Beliau ternyata alumni pesantren tersebut. "Kalau kamu berminat mau pesantren,saya bisa bantu kamu kesana, karena disana kebetulan saya punya teman yang mengajar disana"katanya kepadaku. " kenapa saya menyarankan di sana, selain belajar di sana banyak kiyai dan ulama-ulama besar yang bisa kamu jadikan motifasi untuk belajar ".Aku terus menanyakan perihal tentang yang biasanya dilakukan di pesantren. 

  Setelah lama berbincang dengan beliau. Aku berpamitan untuk pulang kerumah. Aku mencium punggung tangannya lalu mengucap salam dan berlalu. Di tengah perjalanan, aku memikirkan saran dari beliau tadi. Aku tertarik dengan saran itu. Tapi, aku harus membicarakan hal ini kepada ibu.Bagaimana pun juga, ibu harus mengetahui hal ini. 

Sesampainya di rumah, aku melihat ibu sedang melipat baju sambil menonton acara di televisi. Aku mengucapkan salam, lalu mencium punggung tangannya. Aku menceritakan kepadanya tentang apa yang sudah aku bicarakan dengan ustadz Hafizh. Beliau setuju dengan saran ustdz Hafizh" kalau itu yang kamu mau, pergilah nak. Ibu akan tetap mendoakan yang terbaik buatmu"kata ibu sambil tersenyum kepadaku. Aku sangat lega mendengarkannya. Aku lantas memeluknya seraya berkata "terimakasih ibu". Ibu lalu membalas pelukanku dan mengangguk. 

Selepas melaksanakan sholat subuh di mesjid, aku tidak sengaja bertemu dengan ustadz Hafizh. Aku pun menceritakan keinginanku untuk pergi ke sana. Dan aku Menceritakan kalau ibuku menyetujuinya. Beliau tersenyum lalu mengatakan" alhamdulillah, jika ibu kamu setuju. Nanti saya akan komunikasikan bersama teman saya yang ada di sana. Nanti kamu tinggal ikut tes pendaftarannya saja". Setelah lama berbincang, aku berpamitan untuk pulang. 




Beberapa bulan kemudian, hasil tes aku masuk. Ternyata aku lulus tes. Aku menghampiri ibu lalu menyampaikan kepada nya. "Alhamdulillah, ibu. Aku di Terima masuk di pesantren bu". Ibu tersenyum kepadaku dan memelukku. Aku mebereskan barang-barang yang akan aku bawa ke pesantren. Tak lama dari situ, ibu datang menghampiriku. Ia membantuku mebereskan baju-baju ku. " ibu sangat senang kepadamu nak, akhirnya kamu bisa masuk pesantren. Semoga ini adalah jalan terbaik buatmu dan buat masa depan mu nanti" ucapnya. Aku lalu tersenyum mendengarkan apa yang beliau ucapkan kepadaku. 

Kedatanganku di pesantren akan di temani oleh ustadz Hafizh. Beliau akan mendampingiku selama perjalanan. Di bandara aku di antar oleh ibu. Ternyata yang ikut aku ke pesantren Jawa bukan hanya aku saja, tetapi ada beberapa teman baru yang sama sepertiku. Aku datang menghampiri ibuku. Yang aku lihat dari wajahnya adalah senyuman yang biasanya aku lihat. Beliau tidak terlihat sedih seperti orang tua lainnya. Beliau sangat tegar sekali, hingga itu yang membuatku tidak tega meninggalkannya. Beliau seperti tau yang ada di pikiranku "kamu tidak usah cemas, ibu di sini akan baik-baik saja. Yang penting kamu di sana fokus untuk belajar" hanya itu saja yang beliau katakan kepadaku,selain itu beliau hanya tersenyum. Bagaimana aku tidak sedih? Bahwa aku akan meninggalkan ibuku seorang diri di rumah. Tapi mungkin ini adalah takdir Allah yang diberikan kepadaku. 

Setelah bersalaman dengan ibukku, aku membawa barang-barang yang akan masuk di bagasi pesawat. Aku menunggu di ruang tunggu seperti yang lainnya. Tak lama pesawat yang akan ku naiki akan segera berangkat. Untungnya aku duduk bersebelahan dengan ustadz Hafizh. Beliau duduk di samping kiri dan aku di tengah. Samping kananku ada seorang anak yang sama sepertiku. Aku lalu mengajaknya berbincang, ternyata dia satu tujuan bersamaku. Tak lama dari situ aku terlelap selama perjalanan. 

Sesampainya di bandara Internasional Soekarno-Hatta. Aku dengan rombonganku menaiki bus ke pesantren. Di pesantren banyak santri baru. Aku dan ustadz Hafizh pergi ke tempat di mana santri-santri yang lainnya berkumpul. Ternyata di sana ada mauidhotul hasanah, yang di bawakan oleh seorang ustadz yang bertugas jadi musyrif di pesantren. Tak lama dari situ kita di bawa ke kamar santri. Aku berpamitan kepada ustdz Hafizh, beliau sudah sangat membantu atas perjalananku selama ini. Beliau pun berpamitan untuk pulang. Aku langsung mencium punggung tangannya, beliau pun langsung berlalu dan pergi meninggalkanku dengan santri-santri lainnya. 

Setelah berbulan-bulan aku mengikuti aturan yang ada di pesantren, aku sudah terbiasa dengan aturan-aturannya. Tak lupa juga, ketika jadwal penjengukan aku hanya bisa menghubungi ibuku lewat handphone musyrif. Aku bercerita tentang apa yang aku alami selama di pesantren. Aku tak lupa pesan yang disampaikan kepadaku oleh ustadz Hafizh, ibu, dan juga guru-guru yang ada di sini . "Tidak ada kesuksesan dalam menuntut ilmu" Habib Umar Bin Hafiz.

calendar
10 Jan 2025 06:05
view
8
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig