Hujan membawa tubuhku di atas sebuah jalan yang menjauhimu, meninggalkan pintu kamarku dan kamu yang sedang tidur dalam selimut, dalam kepalamu bukan aku.
Malam ini aku keluar darimu adalah semakin kamu ada padaku. Menjadi aku dan tidak ingin mendengarkan apa-apa. Menyandarkan punggung pada pohon-pohon yang tidak ingin mendengarkan lagu apa.
Kali ini tidak ada bintang membentuk wajahmu, tidak ada bintang menjadi kamu, atau mungkin tertutup awan yang sedang tidur di mataku, bermimpi menjadi aku.
Di sana aku menjadi orang paling sunyi, membaca malam yang ditulis dalam puisi. Pada hari sunyi puisi membandingkan siapa yang paling sunyi: malam atau aku.
Jika hujan datang, aku paling sunyi. Jika hujan pergi, aku paling sepi.
2018