Tidak ada yang lebih dingin dari sore hari
ketika mata kursi melihatku
murung, duduk menekukkan kedua lutut
seolah tempat persembunyian paling
menyenangkan.
Sepanjang hari aku berada dalam kekosongan.
Bibirku mulai berbicara pada botol tuak
yang kuletakkan di samping cangkir
pemberian Ibu. Aku memandang samar
keduanya; botol dan cangkir, dan hari-hariku
yang tidak banyak bicara, tiga.
Lima belas menit kemudian, aku terjatuh.
Semuanya gelap; dingin dan menyesakan.
Tubuhku membeku. Menggigil dan membuatku
tertidur. Di dalam mimpi, aku melihatmu pergi
bersama umbi-umbian berpenampilan indie
hampir menyerupai hantu yang ada di dalam
lemari pendingin itu.
2018