PART I
Waktu itu masihlah wabah corona. Orang-orang di stasiun utama mengenakan masker dengan warna yang beragam. Aku menantimu di depan dunkin donut seperti yang kita telah tetapkan beberapa jam sebelum.
Pakaianmu, masih ku ingat. Kamu pun baru tiba dikota ini dari Magdeburg. Tidak ada siapapun yang kamu kenal, kecuali aku. Lalu aku melihatmu datang menghampiri dari kereta tujuan Magdeburg-Leipzig. Aku sangat senang melihat mu. Aku senang melihat wajahmu yang dingin namun rupawan. Tinggimu nyatanya jauh melebihiku, sehingga dengan itu aku terkekeh menceritakan jokes bahwa kukatakan leherku sakit akibat menatapmu
Lalu kita berpelukan, hari itu musim panas masihlah ada. Hangatnya kota ini dengan pelukan pertama kita dan tatapan mata kita membuat core memory ku timbul dengan mendadak. Aku tidak bisa melupakannya bahkan hingga hari ini
hingga sekarang, tepat dua tahun kita bertemu dan kita kembali berhubungan lagi