Menyoroti rihlahmu saja tiada faedah, apalagi ku berpaling dan acuh
pada parasmu yang tak manarikku
Tik, tik.... rintihan tangis mencoba menyadarkanku
Kabur menjauh segala harapan
Raga dan ruh mencoba menyusul dan
menyayanginya sepenuh nyawa
Tapi kata menyindirku
'Yang berlalu takkan kembali'
Sungguh naif malangku
Air asin sebab penyesalan yang tak guna