Kicau burung sudah terdengar
Kau pun mulai sibuk bergegas
Lalu pergi dengan roti di tangan
Melawan hari dengan senyuman
.
Sementara aku disini,
Masih saja melukismu dalam puisi
Seakan candu, sosokmu telah melekat
Dan menari di sela kelopak mata
.
Setengah sadar, aku selalu tak henti mencari senyummu
Diperjalanan waktu, tiada satupun yg berubah hingga kini
Bertindak bodoh demi mendapat perhatian
Masih menjadi rutinitas yg aku sukai
.
Meski terpisah jauh tak terkira,
Ingatan itu akan mengikat kita selalu
Tak peduli kadang dikerjai kenakalan takdir
Ingatan itu tak akan mudah hancur
.
Masa depan indah yg diharapkan
Akan menunggu di depan sana
Seharusnya semua orang menyadari dikepala
Kelak, ingin kuperlihatkan kepadamu
Hari benderang dengan senyum di setiap wajah itu..