Hari itu ia terbangun begitu berat Seakan telah melewati runtutan masalah yg tak selesai Tanpa semangat, ia membuka pintu itu Mulai berlalu, mengabaikan suara yg samar.. Meski arunika cerah menyina...
Di tengah hempasan angin yg mulai kencang Apakah kau masih saja menunggu? Harusnya kau sadar, musim hujan begitu sangat dingin Tolong, jangan biarkan dirimu basah kuyup Didekap oleh langit yg kian...
Bertimbun banyak hal tak terduga Seringkali menyulitkanmu tuk terlelap Pada tiap malam yg terlalu hening Jiwamu rapuh melewatinya.. Seperti pelipur yg diciptakan tuhan
Sore itu perlahan sosokmu menghampiriku Tampak menawan seperti biasanya Dengan bibir merah muda yg tipis Kau menyapaku penuh senyum segar.. Sebenarnya, banyak kata yg telah...
Musim dingin yg menyelimuti kota Terus bergulir tanpa terkendali Entah sejak kapan kita tak lagi bercengkrama hangat Saling memandang dan sesekali tertawa.. Keberadaanmu yg terpaut jauh Membuat sem...
Kicau burung sudah terdengar Kau pun mulai sibuk bergegas Lalu pergi dengan roti di tangan Melawan hari dengan senyuman . Sementara aku disini, Masih saja melukismu dalam puisi Seakan candu, sosok...
Perkenalan kita yg tak terencana Kini telah begitu saja mendalam Kau menjadi satu-satunya hal yg tak ingin kulewatkan Meski kadang tercium aroma sedih Kenapa aku masih saja...
Kau baik-baik saja kan? Di bawah shyam, kenapa kau masih sulit terlelap? Jangan berkecil hati dengan wajahmu yg murung Meski kita masih tak terikat, bagiku kau adalah paramita yg...
Aku selalu membayangkan Bertemu sosok yg begitu cerah dan ceria Yg tak pernah hilang darinya senyum segar Berpadu dengan nayanika yg menawan.. Hal yg selalu kupikirkan sedar...
* Ia mulai bergegas tergesa Berlarian dengan sepotong roti di tangan Melawan hari di tengah kesibukkan Menuju tempat pengharapan semu Dan bergulat dengan percakapan ego.. Hingga di penghujung sore...
