Hari itu ia terbangun begitu berat
Seakan telah melewati runtutan masalah yg tak selesai
Tanpa semangat, ia membuka pintu itu
Mulai berlalu, mengabaikan suara yg samar..
Meski arunika cerah menyinarinya
Ia berjalan dan tertunduk begitu saja
Dengan langkahnya yg tergontai-gontai
Melewati rangkaian raut yg masih palsu
Untuk kembali menuju tempatnya bermimpi..
Seperti benang yg telah kendur
Ia bertahan pada ikatan yg masih ada
Tetap berpegang untuk kesekian kalinya
Bertampak menipu sebagian manusia
Agar terlihat seperti yg biasa mereka tatap
Ia berusaha pada tiap-tiap perannya
Meskipun seringkali perannya tak selesai..
Kini citanya terkubur cukup dalam
Tak lagi ia sanggup untuk sekadar diangankan
Pada apa yg membuatnya antusias
Ia tak lagi menunjukkan kepercayaan diri
Terombang-ambing pada arus yg melahapnya...