Hati-hati di jalan
Puisi
Kutipan Puisi Hati-hati di jalan
Karya Ntsymlka_ia
Baca selengkapnya di Penakota.id

Haii

Selamat malam

Namaku Natasya Milka


Aku akan membacakan puisi bertajuk "Menenangkan Rindu".

Dari buku Melihat Api Bekerja, oleh Aan Mansyur.


Kepada tuan aku berterima kasih,

Karena sebabmu aku mengenal puisi ini.


Bumi tidak butuh banyak bulan. ||

Bulan sendiri,| pandai, dan kekanak-kanakan. ||

Dia bisa jadi pisang ambon,| mangkuk pecah ibumu,| atau martabak utuh jika kau lapar.||

Dia akan menertawai kerakusanmu| atau menjadi penuh ketika kau kosong.||


Biarkan bintang padam sebagian| dan langit tetaplah satu-satunya~ yang tidak mudah kau tebak. ||

Langit yang lapang dan dalam~ akan berterima kasih kepada tubuhnya karena kau punya mata dan benak. ||

Juga ungu tato yang kau sembunyikan~ di balik malumu yang pura-pura. ||


Langit tampak cantik• karena mobil yang kau tumpangi bergerak cepat. ~||

Jendela mobil mogok bukan pasangan yang cocok buat kaki langit.~

Langit pekerja keras. ||

Dia membutuhkan satu hari yang cerah dan kekosonganmu yang gerah ~| untuk membuat matahari sore seperti lukisan atau kota kebakaran. ||


Warna yang sama bisa tampak sunyi dan riang sekaligus.||

Langit paham hal-hal semacam itu. ||

Kata-katamu bicara terlalu banyak| tapi tidak pernah cukup. ||

Langit selalu cukup dengan cuaca dan pertanyaan-pertanyaan. ||


Jangan percaya pada kartu pos dan kamera seorang petualang. ||

Menyelamlah ke ingatannya dan temukan senja selalu basah di sana. ~||

Kau hanya boleh jatuh cinta kepada ingatan yang menyerupai langit:| rentan dan tidak mudah dikira. •


Dia meninggalkanmu agar bisa selalu mengingatmu. ||

Dia akan pulang untuk membuktikan| mana yang lebih kuat,| langit atau matamu.||

02 Mar 2024 01:16
6
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: