Lagi lagi. Terlalu dini. Sunyi. Tanpa adanya suara. Aku sendiri.
Aku menemukan Aksara yang menjelma cahaya dalam gelap. Garis wajah nan tipis. Tak hirau hengkang dalam fikiran. Kau terlalu indah. Jauh lebih indah dari awan dibelakan...
Seperti bayang. Kau ada namun tak ada. Amerta menyerta kini tertawa. Kau palingkan Hei... Ada apa? Tak siapkah tuk temu tanpa rasa. ...
aku berdiri menjadi malam duduk bertukar siang berjalan sebagai petang baring seakan pagi untuk hidup sebagai bumi pada rumput, pada angin pad...
Jalanan basah Aroma petrikor mengudara Pikiran berkecamuk; resah Berpusat pada satu persona Renjana yang begitu menggoda Menyambutku dalam angan yang lengkara Pa...
Kau tak ragu melintas saja. Tak singgah. Fokus pada arah. Kau tak membuat siapapun jadi gundah. Kau bukan arah. Mereka yang salah. Kau...
"Kamu tahu bahwa setiap manusia itu berharga?" dia bertanya padaku. "Kau pikir begitu?" “Ya, setiap manusia itu berharga, terutama kamu. Makanya aku selalu bilang...
Satu hari menuju hari senin. Senin biasa bertemu mereka. Tak kenal, maka kusebut mereka. Ya, sekali lagi ku ucap Na ma nya Mereka! Aku tak...
Dikesunyian malam masih saja kau tak diam! Maaf, ini bukan malam. Malam terlalu malam. Pagi pun terlalu pagi. Kenalpot besi terus saja berbunyi. ...
Terus berjalan Terus berjalan Ia datang Perlahan Entah kapan ia datang Ku kan pulang Apa yang harus kubawa pulang? 𝘗𝘦𝘵𝘢𝘯𝘨...