oranment
play icon
Langit yang Menunggu Siti
Cerpen
Kutipan Cerpen Langit yang Menunggu Siti
Karya Ruangbiru
Baca selengkapnya di Penakota.id

Langit pagi di desa kami selalu tampak sabar. Ia tak pernah marah meski terus menunggu, seperti Ibu yang setiap sore duduk di kursi rotan menatap jalan setapak—jalan yang tak lagi dilalui siapa pun, kecuali angin.

‎Namaku Budi. Anak ketiga dari lima bersaudara. Tapi cerita ini bukan tentangku. Ini tentang Siti, kakak pertamaku. Perempuan yang membawa langit ke matanya dan badai ke dalam diamnya.

‎Siti meninggalkan rumah delapan tahun lalu. Katanya, ingin bekerja di kota. Tapi sejujurnya, kami tahu: ia pergi untuk menjauh dari luka. Dari seorang lelaki yang menanam janji tapi memetik air mata.

‎Setiap lebaran, kami siapkan piring tambahan. Tapi piring itu selalu kembali ke lemari, bersih, tak terpakai. Ibu tak pernah berhenti memanggil namanya dalam doa—seolah langit bisa mendengarkan lebih baik daripada kami.

‎"Ada orang yang tak kembali, bukan karena lupa arah," kata Ibu. "Tapi karena malu menunjukkan wajah yang masih basah oleh tangis."

‎Siti pernah menulis sekali. Suratnya pendek.

‎"Ibu, di kota ini tak ada suara ayam berkokok. Tapi tangis tetap sama bentuknya."

‎Lalu tak ada lagi kabar.

‎Sampai hari ini.

‎Seseorang datang membawa sebuah kotak kecil. Di dalamnya, ada jam tangan tua milik Ayah, dan sebuah kertas berisi nama lengkap Siti di rumah sakit kota.

‎Ia tak sempat pulang. Tapi langit akhirnya tahu di mana ia menunggu.

‎---

Tak semua yang pergi harus kita tarik pulang.

‎Kadang, cukup dikenang dalam senyap yang lembut, seperti langit yang sabar menunggu, tanpa pernah bertanya sampai kapan.

calendar
30 Jun 2025 11:03
view
12
idle liked
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig