Di ruang ini, kata-kata membeku,
janji beterbangan, hinggap di dinding bisu.
Kau bilang rindu, tapi langkahmu di mana?
Kau bisik serius, tapi gerakmu ke mana?
Aku duduk, menimbang aksara dan langkah,
sebab di ruang ini, mulut bisa kau jaga,
tapi kaki tak pernah berdusta —ia menuntun kata pada nyata.
Biarkan janji tetap tinggal di kertas,
biar kata manis rebah di dada basah.
Aku hanya memeluk bukti,
merawat aksi, menatap sunyi —di ruang ini, yang bohong gugur sendiri.