Darahmu memang merah, bahkan sangat merah seperti organisasi kebangganmu itu. Tetapi, ketika aku melihatnya justru berwarna biru, karena dingin dan membeku.
Aku berharap kamu tidak lagi menghabiskan waktu malam dengan tidur larut malam. ditemani dengan sebatang rokok, lalu ditambah dengan secangkir kopi hitam panas, yang justru membuat tidurmu semakin jauh dari kata"cepat".
Aku hanya ingin kamu tau bahwa kamu berarti, aku hanya ingin kamu tau bahwa aku selalu menantikan semua kabarmu meski aku tidak mendekat. sekali lagi, aku hanya ingin kamu tau bahwa dari lembaran kertas ini berisikan semua tulisan tentang-Mu, dari jemariku yang selalu aku hubungkan dengan pendekatan perasaan.
-Meyu
1