Di dunia yang bergerak cepat seperti sekarang, kita sering merasa bahwa langkah-langkah kecil tidak cukup berarti. Tapi jika kita kembali melihat sejarah, kita tahu: revolusi besar selalu dimulai dari sebuah gerakan kecil. Termasuk perjuangan yang pernah dinyalakan oleh Kartini.
Raden Adjeng Kartini, perempuan muda dari Jepara, lahir dalam sistem yang memenjarakan perempuan di antara tembok tradisi dan patriarki. Dengan pena sederhana dan surat-suratnya, Kartini melawan. Ia tidak berteriak di jalanan, tidak mengangkat senjata. Ia memilih langkah kecil: menulis ide, berbicara tentang pendidikan, dan bermimpi tentang dunia di mana perempuan berdiri setara.
Hari ini, langkah kecil itu bergema dalam setiap ruang kelas, di setiap startup yang didirikan perempuan, dalam karya seni yang bicara tentang kebebasan, dalam suara-suara di media sosial yang menuntut kesetaraan. Setiap mimpi, setiap karya, setiap suara yang kita ciptakan—adalah percikan revolusi itu.
Bagi generasi kita, menjadi bagian dari perubahan bukan berarti harus selalu membuat gebrakan besar. Menghargai diri sendiri, berani bermimpi lebih tinggi, menolak standar ganda, memperjuangkan ruang aman, semua itu adalah bentuk revolusi harian. Langkah-langkah kecil, tapi penuh makna.
Kita adalah Kartini masa kini. Dan dengan setiap langkah kecil hari ini, kita terus membangun dunia yang pernah ia impikan: dunia di mana perempuan bebas menjadi dirinya sendiri, tanpa takut, tanpa batas.
Karena revolusi besar selalu dimulai dari keberanian sederhana: untuk bermimpi, untuk bergerak, dan untuk percaya.