ketika desir rindu berkata dalam batin
aku hanya bisa berlindung dibalik kenangan
mengingatmu dalam separuh isi otak ku
aku tahu dan sadar kamu telah mengambil bagian penting dalam hidupku
bagian itu sulit kuberi pada orang lain
namun kamu, hanya sebentar kita bersama
aku sudah memberikan semua bukan separuh yang aku punya
kini aku takut memulai semua hal baru bersama orang lain
aku belum mampu keluar dari setiap lembaran kisah lalu kita berdua
meski aku tahu usahamu untuk membuatku yakin bahwa ada yang lebih baik daripadamu cukup keras ,itu tak cukup mengeluarkanmu dari setiap ruangan memori yang telah kita ciptakan.
bisakah kita egois pada keadaan ?
bisakah kita hancurkan benteng itu?
pertanyaan di atas muncul berulangkali
jika jujur dibutuhkan
ingin kubisikin di telingamu
"aku ingin kita berjuang lagi melawan gejolak besar itu"