Ikari Shinji
Puisi
Kutipan Puisi Ikari Shinji
Karya aldrifajar
Baca selengkapnya di Penakota.id

Aku kira hidup yang datang di mimpi sama halnya dengan mitos menjelang mati: berlewatan kilas balik yang membuat sedih.


Matahari berkilatan teratur, menjauh atau mendekat diiringi deru roda berat, mungkin kereta.

Jalan begitu panjang nan lurus, namun fatamorgana dan dering kumbang membuat punuk-punuk jalan begitu rapat layaknya lukisan, mungkin musim panas.


Ataukah karena aku terbiasa tak ke pantai sejak salju punah dan panas begitu girang bersarang di jendela dan ac kami?

Di mana musim dingin? Berdiamkah di hati kami? Sehingga kita berpura-pura di hadapan musim girang yang gering?

Sehingga seorang ayah mampu bersembunyi dari anaknya di balik nisan istri?


Kadang aku kira kehilangan adalah milik pribadi.

Lalu aku ikut bersembunyi, tubuh meringkas hingga aku kehilangan bayang diri. Seperti janin, seperti hilang ke dalam pelukan yang keruh di ceruk kenang. Aku makin sering lupa bentuk kening, leher, bahu, dan pinggang sendiri. Lalu kulihat wajah dan tubuh wanita (dan akhirnya pria) seperti melihat tubuh sendiri: aku ingin mencintai diriku seperti aku mencintai tubuhnya.

Sejak aku sadar tak ada tubuh yang bisa kupeluk, maka kupeluk diri seorang.


Kalaupun di tebing tak ada tangan meraih, kukira nyawaku tetap di sana: Kamar, gerbong malam, rumah sakit, langit-langit asing.

Satu-satunya yang benar-benar membunuh hanya kedatangan kiamat. Sehingga aku tak perlu kemanapun,


Kan?

18 Jul 2021 21:23
160
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: