Ada malam yang enggan pulang
di tiap ceruk cerita laut. Mengenangnya dengan
sungguh adalah membuka luka tersendiri. Sebab,
ujung mata basah setiap ada yang bercerita tentang laut;
apalagi pada episode ombak dan gelombang.
Renta memandang kita, bosan
dengan sajak-sajak tentangnya, dan tertawa
saat salah satu dari kita bermimpi tentang
bidadari lalu menulis kerinduan pada arom jelantah
ikan asin, nasi hangat, juga sambal mentah.
Terulang pula tentang kerentaan,
kebosanan, juga camar yang memelihara kepercayaan
; senantiasa ada pantai bagi orang-orang setia.
Trowulan-Mojokerto, 2019
Catatan:
Puisi ini dengan beberapa puisi lainnya tayang pertama kali di rubrik "Karya Sastra/Puisi" - WWW.ROEMAHCIKAL.COM pada edisi 14 Juni 2019.